Merencanakan Kehidupan

Anak Suket, Catatan Bunda

Tercengang saya saat mendapat jawaban demikian dari Damar.

Nguplek di dapur dengan setengah terburu-buru, setelah setengah mati mencari wlijo yang ada, karena wlijo langganan ternyata libur hari ini.

Ketika melihat anak-anak nglumpuk disekitar Damar yang sedang menggambar, saya pun bertanya “sampeyan lapo mas?”

“Merencanakan kehidupan” katanya…

“Aku sedang merencanakan kehidupanku biar ga salah pilih .”

“Maksudnya apa mas? Pasti ada hubungannya dengan keinginan sampeyan melihara elang”

“Hehe… Aku pengen punya rumah di hutan, jadi aku harus memilih pasangan yang sama dengan aku..”

“Maksudnya gimana? Sama ?”

“Iya..jangan sampai aku salah milih istri, kuajak tinggal di hutan ternyata dia suka buang sampah sembarangan, suka makein pempers ke anak, (-ada yang terlupa oleh saya-)…wah bisa kacau..nggak cocok”

“Oh gitu ya? Tapi tetap..memelihara elang bukan hal yang baik, karena habitatnya elang nggak dipelihara di rumah”

“Kan rumahku di hutan, elangnya di hutan juga..nanti kalau sudah besar bisa di lepas seperti febuci di Kazakhstan..”..

Aku tidak memperpanjang obrolan, rentetan list to do pagi tadi mengoyak konsentrasi untuk segera menyelesaikan masak.
Omah suket, 26 Oktober 2017